Friday, April 2, 2010

Serangan Jantung Akibat Konsumsi Obat Prostat

Sebuah penelitian menemukan bahwa obat pencegah kanker prostat dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penemuan mengejutkan ini tentu mengurangi antusiasme penggunaan obat tersebut.
Sebelumnya, GlacoSmithKline PLC meminta FDA (Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan AS) untuk menyetujui obat Avodart sebagai pencegahan kanker bagi pria dengan risiko di atas rata-rata dari penyakit ini. Obat ini telah digunakan untuk masalah buang air kecil dan tidak ada risiko jantung dari penggunaan tersebut, ungkap pihak dokter.
"Kesimpulan dari penelitian ini sebagai penangkal kanker disebutkan pada konferensi kedokteran tahun lalu, namun informasi risiko jantung tidak diketahui pada saat itu," ungkap juru bicara Glaxo.
Hasil keseluruhan penelitian ini dapat dilihat di New England Journal of Medicine edisi Kamis ini.
Penelitian ini diikuti 6.700 pria dengan nilai tinggi dari tes darah PSA, namun tidak memiliki tanda kanker pada biopsi. Mereka kemudian diberi Avodart dan pil palsu serta biopsi baru selama empat tahun. Kanker prostat ditemukan pada 25% dari mereka yang menggunakan pil palsu dan 20% pengguna Avodart.
Ini adalah pengurangan risiko yang sama dengan studi lain yang menemukannya di obat yang sama, Finasteride, yang dijual dalam bentuk generik seperti Proscar, diproduksi oleh Merck & Co. Inc. Penelitian ini tidak menemukan tingginya risiko serangan jantung pada Proscar. Dalam studi Avodart, kegagalan jantung berkembang di 30 pria pengguna obat dibandingkan 16 dari pil palsu.
"Analisis lebih lanjut menyarankan bagi pria yang berisiko gagal jantung selama menggunakan Avodart ternyata juga cenderung menggunakan obat tambahan," kata juru bicara Glaxo, Sarah Alspach. Ia menambahkan, tingginya risiko gagal jantung ini dianggap tidak digambarkan dan tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya.
Tahun lalu, sebuah diskusi panel dari ahli jantung merekomendasikan pria memilih Proscar atau Avodart jika mereka secara reguler cenderung terkena kanker prostat. Namun studi Avodart ini tidak cocok dengan saran sebelumnya.
“Dua obat ini bekerja dengan cara yang bebeda dan mungkin tidak memiliki profil keselamatan yang sama,” ungkap Dr Barnett Krammer, ilmuan dari National Institutes of Health yang memimpin panel dan tidak ada hubungan dengan penelitian tersebut.
Dalam kesimpulan Avodart secara keseluruhan, menurut Kramer adalah yang paling penting adanya kemungkinan serangan jantung yang belum diantisipasi.
Dr Otis Brawley, yang turut membantu penelitian ini sebelum menjadi kepala kedokteran American Cancer Society pada 2007, mengatakan bahwa risiko serangan jantung mungkin kebetulan. Namun pria mungkin perlu memperhatikan risiko ini. “Ini mungkin alasan yang tepat untuk berhenti konsumsi obat tersebut,” ungkap Brawley.
Jumlah orang yang memilih menggunakan obat ini untuk pencegahan kanker hingga saat ini belum jelas. Di lain pihak, biaya ini sekitar US$ 3 (Rp28 ribu) tiap pil. "Untuk mencegah kasus tambahan dari kanker, 71 orang harus mengkonsumsi Proscar selama tujuh tahun," ungkap dokter
Kanker prostat adalah kanker nonkulit yang paling umum pada pria Amerika. Sekitar 192.000 kasus baru dan 27.000 kematian dari kanker ini terjadi tahun lalu. [mor]

INILAH.COM

No comments:

Post a Comment