Sunday, April 4, 2010

Melahirkan Lebih Mudah dengan Cara Jongkok

Anda pasti akan menggelengkan kepala saat melihat cara suku pedalaman atau mereka yang jauh dari peradaban melahirkan bayi mereka.
Rata-rata mereka menggunakan cara yang ekstrem untuk melahirkan. Ada yang berdiri, duduk, atau bahkan jongkok. Namun Anda percaya tidak, cara yang mereka lakukan ini ternyata justru mempermudah cara melahirkan.
''Awalnya saya juga merasa bingung saat melihat proses melahirkan seperti itu. Si ibu berdiri dan berpegangan pada sebuah tiang. Tapi setelah saya mengambil pendidikan lagi, ternyata cara mereka ini baik,'' ujar dr Judi Januadi Endjun, SpOG, ahli obstetri dan ginekologi dari RSPAD, dalam talkshow dan senam yophyta yang digelar oleh Anmum Materna di Balai Sudirman, Jakarta, Sabtu (20/2/2010).
Judi mengatakan bahwa cara melahirkan yang paling baik adalah dengan berdiri, jongkok, menungging, atau miring. Cara ini membuat bayi mudah lahir karena mengikuti gaya gravitasi bumi. Ia juga mengatakan, cara yang masih terbilang ekstrem di dalam negeri itu akan mencegah bahaya kematian bayi. Sedangkan melahirkan dengan tidur terlentang justru akan memperlambat proses melahirkan.
''Posisi terlentang akan membuat bayi harus menanjak menuju ke jalan keluar rahim. Jalur rahim menjadi bergelombang,'' ujar Judi pada Kompas Female.
Cara terlentang akan menimbulkan perobekan yang besar pada lubang vagina, yang menyebabkan rahim menekan pembuluh dalam yang menuju jantung pada bayi. Akibatnya, bayi bisa kekurangan oksigen. Tak jarang bayi yang dilahirkan tidak menangis, atau meninggal akibat kekurangan oksigen.
Judi juga menyarankan agar ibu hamil kerap melakukan pekerjaan yang bisa merangsang kerja otot panggul seperti berjalan dan olahraga, agar kelahiran bayi jadi lebih mudah. Sebab sebenarnya, untuk melahirkan kerja ibu untuk mengejan hanya 10 persen dari keseluruhan proses kelahiran. Sedangkan sekitar 90 persennya adalah kerja dari otot panggul yang secara langsung akan mendorong bayi keluar dari rahim saat pembukaan jalur lahir sudah cukup.

KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment