Sunday, April 4, 2010

Hubungan Seks Pascaserangan Jantung

Menderita serangan jantung tidak berarti bahwa Anda tidak mampu berhubungan seks lagi. Apalagi, aktivitas seks punya banyak sisi, meliputi sisi prokreasi, rekreasi, relasi, bahkan religi. Hanya saja, untuk penderita penyakit jantung, ada "rambu-rambu" yang perlu diwaspadai agar kegiatan seksual bisa terhindar dari gangguan jantung.

Menurut para ahli dari Mayo Clinic, tekanan terhadap jantung saat melakukan hubungan seks boleh dikatakan hampir sama dengan berjalan cepat atau naik tangga. Denyut jantung, denyut pernapasan, dan tekanan darah akan meningkat. Karena itu, aktivitas seksual harus dilakukan seperti akivitas lain, yakni dengan berhati-hati, tetapi tidak disertai rasa takut.

Santai saja
Untuk meminimalkan tekanan terhadap jantung, sebaiknya aktivitas seksual dilakukan dalam suasana yang sudah biasa dialami bersama pasangan. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih rileks. Jika Anda merasa posisi tertentu lebih menegangkan dibandingkan yang lain, carilah cara lain yang lebih santai.

Komunikasi
Berbicaralah dengan pasangan, baik sebelum maupun sesudah aktivitas seksual, agar kedua belah pihak merasa nyaman. Dengan membagi rasa khawatir dan cemas, Anda akan merasa ringan jika jalur komunikasi terbuka lebar. Normal saja jika kebutuhan Anda berubah untuk sementara waktu. Anda mungkin mengalami hasrat yang meningkat atau menurun dalam beraktivitas seksual.

Tetap waspada
Jika Anda mengalami sakit dada, napas pendek-pendek, atau irama jantung tidak teratur selama beraktivitas seksual, segera hentikan. Pria harus menghindari pemakaian sildenafil (Viagra), obat yang diminum untuk mengatasi disfungsi seksual, kecuali dokter telah menyetujui pemakaiannya.

KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment