Thursday, March 25, 2010

Sushi Penting untuk Diet

KOMPAS.com - Berterima kasihlah pada para peneliti, karena mereka selalu bisa menemukan hal baik (dan buruk tentunya) pada makanan atau kebiasaan yang kita lakukan. Tak terkecuali pada sushi.

Di Amerika, sushi kerap "dituduh" sebagai makanan dengan tingkat merkuri yang tinggi. The New York Times pernah mengadakan tes laboratorium yang menemukan ada begitu banyak kadar merkuri dalam tuna di 20 restoran dan toko di kawasan Manhattan, New York City. Karena itu, sushi tuna dianggap sebagai jenis sushi yang mengandung kadar merkuri tertinggi. Ada pula pria di Chicago yang menuntut sebuah sushi bar karena ia mengeluarkan cacing pita sepanjang 2,7 meter setelah memakan salmon mentah.
Namun, kekhawatiran ini masih diperdebatkan. Banyak dugaan bahwa problem tersebut muncul bila ikan yang digunakan pada sushi tidak dimasak. Sedangkan sushi dengan ikan yang telah melalui proses masak justru bernilai gizi yang baik, rendah kalori, dan rendah lemak. Sushi salmon mengandung vitamin D, dan bahan ketan pada sushi memberikan karbohidrat yang baik untuk tenaga.
Makanan Jepang ini juga populer sebagai makanan penurun berat badan. Elemen yang memberikan manfaat tersebut adalah nori, rumput laut kering yang digunakan untuk membungkus sushi. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa nori berpotensi mengurangi retensi lemak tubuh hingga 75 persen.

Yang lebih menarik dari penemuan tersebut, "Jika kita bisa menambahkan serat alami pada makanan yang umumnya kita makan setiap hari, seperti roti, biskuit, dan yogurt, hampir 3/4 dari lemak yang terdapat pada makanan tersebut bisa lenyap dari tubuh kita," ujar Dr Iain Brownlee, peneliti dari University of Newscastle.

Namun, Anda perlu sedikit hati-hati dengan snack berupa lembaran nori kering yang biasa kita temukan di supermarket. Camilan ini biasanya sudah diberi bumbu sehingga rasanya gurih. Meskipun bentuknya tipis, Anda tak akan sadar sudah menghabiskan sekian kalori.

No comments:

Post a Comment