Wednesday, March 31, 2010

Pria Pecandu Seks Tak Puas Sesi Ngeseks Normal

AWALNYA, Anda senang karena pasangan bersedia melakukan apa saja, bahkan bertingkah agresif untuk menyenangkan Anda di ranjang. Tetapi pada suatu saat usia pernikahan, Anda menyadari bahwa ia bukan orang normal dengan hasrat seksual normal.

Sebaliknya, ia adalah seorang pecandu seks, yang punya etika seks liar dan selalu kelaparan dengan keintiman fisik hingga berdampak negatif pada kehidupan Anda berdua. Gagal mengatasi dorongan seks yang seolah tak pernah terpuaskan (dikenal dengan istilah “Satyriasis” atau “Don Juanism”), Anda tahu harus membantunya keluar dari masalah tersebut.

Psikolog Dr Sameer Parikh mendefinisikan kecanduan seks sebagai sebuah situasi, "Ketika berhubungan seks dipandang sebagai satu-satunya prioritas seseorang, yang mengarah kepada pengabaian aspek penting lainnya dalam hidup (misalnya bekerja, bersosialisasi, dan tidur), kecanduan, atau kompulsif terhadap seks.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, kecanduan seks dan kompulsif adalah setiap perilaku seksual yang memiliki atau dilakukan dalam sebuah tindakan obsesif, tidak terkendali, dan cara tidak rasional yang merusak diri sendiri.

“Orang didiagnosis gangguan ini merasa, dan mungkin memiliki sedikit atau tidak ada kontrol atas seks, dan diharuskan untuk mengatasinya dengan terapi psikologis dan obat-obatan, dalam kondisi tertentu."

Berikut beberapa petunjuk apakah pasangan pria adalah pecandu seks atau nymphomaniac, seperti diungkap Times of India.

Tidak puas dengan sesi bercinta normal


Dia biasanya mengeluh tentang kurangnya variasi dalam kehidupan seks bersama Anda. Bercinta normal tidak pernah memuaskannya karena dia ingin sesuatu yang lebih “keras”, seperti adegan dalam film porno. Dia menemukan kebahagiaan dalam jumlah, baik jumlah posisi seks abnormal atau jumlah klimaks yang berhasil ia dapat dalam satu sesi bercinta.

Mencari pemuas lain


Apakah Anda ragu dia memiliki hubungan lain hanya untuk mencari kepuasan seksual? Meskipun berulang kali mengatakan “tidak”, dia tidak bisa mengendalikan dorongan seksualnya.

Terus-menerus menggali berbagai elemen seksual


Kesenangannya tidak cukup sebatas menonton film porno, melihat gambar erotis, atau membaca buku seks, tetapi juga X-rated stuff. Jika Anda melihat browser history-nya, maka keluar situs-situs porno, juga mail box yang penuh dengan undangan dari situs kencan dewasa.

Yang ada di pikirannya hanya seks


Dia mengabaikan hubungan sosial, tanggung jawab profesional dan spiritual, serta pengembangan diri. Bahkan ketakutan ekstrim akibat penyakit menular seksual tidak merintanginya untuk petualangan seksual.

Tidak peduli masalah hukum


Anda memergokinya bicara melalui telepon dengan cara yang tidak senonoh dengan seseorang. Ia tak segan berhubungan seks dengan pekerja seks komersil. Anda bahkan bisa menemukannya terlibat dalam kegiatan, seperti voyeurism atau exhibitionism. Jika ancaman hukuman tidak menghentikannya dari aktivitas seksual tersebut, Anda harus sadar bahwa Anda hidup dengan pecandu seks!

Menyimpan perasaan negatif


Seperti beberapa petunjuk yang disebutkan di atas, jika Anda menemukan pasangan hidup dengan perasaan negatif yang intens, seperti perasaan bersalah, malu, penuh penyesalan, ingin bunuh diri, itu karena ia tidak dapat menahan diri melakukan sesuatu yang dia tahu itu salah, bukan hanya untuknya tetapi juga untuk orang yang dicintainya.
okezone.com

No comments:

Post a Comment