Tuesday, March 23, 2010

Cara Gampang Menularkan Resolusi Hidup Sehat

kompas.com-Riri nama panggilannya. Dara berambut lurus sebahu itu hingga tiga bulan ke depan, setidaknya, punya satu keinginan kuat. ”Aku mau olahraga jadi kebiasaan,” katanya, Rabu (10/3/2010).
Pemilik nama komplet Syarifah Maulidina ini sejatinya ingin punya jadwal teratur tiga kali seminggu selama dua jam berolahraga. Tak berhenti sampai di situ, perlahan tapi pasti, alumnus Komunikasi Massa Universitas Indonesia pada 2009 yang menjadi copywriter di Kompas.com ini pun mengurangi mengonsumsi nasi.
Khalayak sudah tahu, tentunya, nasi bersama  roti tawar berikut koleganya, kentang, adalah makanan yang tergolong paling cepat memicu peningkatan kadar gula darah. Istilahnya, makanan berbasis karbohidrat itu tinggi indeks glikemik-nya (GI). Tingginya kadar gula darah memang membuat seseorang rentan terkena penyakit diabetes.
Sementara itu, berbagai informasi kesehatan justru menganjurkan agar masyarakat memilih kacang-kacangan, termasuk kedelai, susu asam, buah-buahan, seperti stroberi, apel, dan mangga, serta biji-bijian berkadar serat tinggi untuk menurunkan kadar gula darah. Nah, singkat kata, golongan makanan ini malahan masuk dalam kelas ber-GI rendah alias low GI.
Pengukuran tinggi rendahnya GI mudah. Dengan menggunakan pembanding glukosa murni pada skala 100, kadar GI dikelompokkan dalam tiga kategori. Rendah apabila GI berada di bawah angka 55. Sedang di antara 55 hingga 70. Lalu, tinggi di posisi 71 hingga 100.
Maka dari itu, kombinasi olahraga dan pengaturan pola makan menjadi resolusi hidup sehat yang menjadi pilihan Riri bersama sembilan finalis ajang bertajuk Soyjoy Healthylicious, gelaran yang memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk ditularkan kepada banyak orang. ”Ini online reality show pertama di Indonesia,” kata Product Marketing Manager Soyjoy R Suhendar dalam kesempatan tersebut.
Sampai dengan Juni tahun ini, para finalis belajar sekaligus menjalankan gaya hidup sehat dengan menjaga asupan makanan bergizi, termasuk rajin mengontrol kadar gula darah dan berolahraga.
Lalu, setiap bulan, dimulai Maret ini, para finalis memperoleh tantangan program hidup sehat berjudul Low GI Fever, Soyjoy Party, dan Strawberry Challenge. Terus, bakal ada tiga kali cek kesehatan mulai dari awal penentuan sepuluh finalis, lima besar, serta pada akhir program. Hasil cek kesehatan merupakan tantangan pula untuk benar-benar menguji kreativitas finalis demi memperoleh suara atau vote sebanyak-banyaknya. Pemenang akan memperoleh kesempatan berjalan-jalan ke Jepang sebagai negeri asal Soyjoy.
Lantaran melalui media online, perolehan suara pun hanya bisa dilakukan secara gampang apabila pengunjung masuk ke www.soyjoy.co.id yang tersedia. Syarat lainnya, pemilih hanya bisa memilih satu kali dalam 1 x 24 jam.
Selain laman tersebut, ujar Suhendar, pihaknya juga memiliki Soyjoy Indonesia di Facebook dan SoyjoyID di Twitter. ”Sebetulnya, website kami sudah diluncurkan 1 Desember tahun lalu,” ucap pria berkacamata ini.
Berbanderol Rp 5.000 per buah, Soyjoy merupakan camilan berbahan dasar kedelai berpadu dengan buah-buahan. Di Indonesia, Soyjoy diperkenalkan kepada masyarakat luas pada 2007 dari Negeri Sakura. Ada empat rasa yang menjadi varian yakni hawthorn berry, raisin peanut, apple, dan mango coconut.
Makanan impor ini, menurut Suhendar, saat ini hanya diproduksi di tiga pabrik, yakni Jepang, Amerika Serikat, dan China. ”Nanti kalau peminatnya sudah makin banyak, kami akan membuka pabrik di Indonesia,” ungkap Suhendar.  

No comments:

Post a Comment